Program tol laut yang dijalankan pemerintah bisa menjadi solusi baru dalam distribusi barang di Indonesia. Menurut Widodo Sedati program tol laut ini dapat menurunkan biaya logistik hingga 25 persen.
Selama ini banyak orang mengandalkan angkutan darat. Padahal angkutan darat memiliki keterbatasan infrastruktur hingga besar muatan, jelas dia. Angkutan laut sebut dia bisa menjadi alternatif, terlebih lagi Indonesia merupakan negara kepulauan.
Dikutip dari liputan6.com widodo menyampaikan “Contoh kalau truk itu sebesar-besarnya berapa ton paling 45 ton itu pun jalannya rusak. Jadi potensi yang terbesar itu dari laut, laut pakai kapal mau ukuran berapa 10.000 ton, 3.000 ton, bahkan 50 ribu ton, atau super tanker minyak 300 ribu ton. Selama infrastrukturnya memadai, kalau engga kapal juga engga bisa sandar”
Menurut widodo, adanya tol laut juga menjadi momentum perbaikan infrastruktur dan dapat menghadirkan investasi. Dengan adanya tol laut membuka kemungkinan pelabuhan daerah pelosok juga akan dikembangkan, sehingga mampu menyandarkan kapal bermuatan besar.
“Apalagi ada pandemi covid, kalau bicara ekonomi logistiknya harus jalan, Engga mungkin jalan kalau engga ada infrastrukturnya. Dan engga mungkin swasta bangun harus pemerintah dulu, baru turunannya pengusaha, BUMN, swasta,” urai dia.
Selain itu, dengan biaya logistik yang murah bakal membuat investor tertarik berinvestasi di Indonesia, tutur dia.
Widodo yang juga Direktur Utama PT Karya Citra Nusantara (KCN) ikut mengambil peran dalam program tol laut ini. Dengan adanya dermaga yang dikelola KCN, proses bongkar muatan barang curah bisa dikerjakan oleh KCN.
“Kalau dari Kemenhub, tugasnya KCN kan mendukung pelabuhan Tanjung Priok. Pelabuhan Tanjung Priok itu kan internasional itu tak boleh dua jenis barang untuk kegiatan. Contoh Tanjung priok dikhususkan barang kontainer tak boleh barang curah, nah barang curahnya di KCN,” tukas dia.
Sumber : liputan6.com